Latihan Soal
Pecahan Sederhana Kelas 2 Tema 7 Sub Tema 4 

A. Lengkapi pernyataan berikut ini dengan jawaban yang tepat!

1.   Siswa kelas 2 terdiri dari 36 siswa.

       a.    Setengah bagian dari siswa kelas 2 adalah ….

       b.    Sepertiga bagian dari siswa kelas 2 adalah ….

       c.    Seperempat bagian dari siswa kelas 2 adalah ….

2.   Di kebun binatang terdapat 12 rusa.

       a.    Setengah bagian dari jumlah rusa adalah ….

       b.    Sepertiga bagian dari jumlah rusa adalah ….

       c.    Seperempat bagian dari jumlah rusa adalah ….

3.   Di kebun binatang terdapat 48 burung merpati.

       a.    Setengah bagian dari jumlah burung merpati adalah ….

       b.    Sepertiga bagian dari jumlah burung merpati adalah ….

       c.    Seperempat bagian dari jumlah burung merpati adalah ….

4.   Di kebun binatang terdapat 60 bebek.

       a.    Setengah bagian dari jumlah bebek adalah ….

       b.    Sepertiga bagian dari jumlah bebek adalah ….

       c.    Seperempat bagian dari jumlah bebek adalah ….

5.   Di kolam kebun binatang terdapat 72 ikan koki.

       a.    Setengah bagian dari jumlah ikan koki adalah ….

       b.    Sepertiga bagian dari jumlah ikan koki adalah ….

       c.    Seperempat bagian dari jumlah ikan koki adalah ….

B. Selesaikanlah permasalahan berikut berkaitan dengan pecahan!

1.   Kelompok Siti berjumlah 12 siswa. Setengahnya bertugas membuat maket.

Berapa siswa yang bertugas membuat maket?

Jawab : ….

2. Kelompok Siti berjumlah 12 siswa. Sepertiga bagian bertugas menulis kembali dongeng. Berapa siswa yang bertugas membuat dongeng?

Jawab : ….

3.    Siswa di kelas Siti berjumlah 24 siswa. Seperempat bagian pernah pergi ke

       Taman Mini Indonesia Indah.

Berapa siswa yang pernah pergi ke Taman Mini Indonesia Indah?

Jawab : ….

4.   Di sebuah kebun binatang terdapat 8 ular. Seperempat bagian ular berbisa.

       Berapa ekor ular berbisa?

Jawab : ….

5. Gambarlah pecahan di bawah ini!

 Satuan Panjang
Kelas 2 SD/MI Kurikulum 2013

1. Mengubah satuan m ke cm

1 m = 100 cm

2 m = 200 cm

3 m = 300 cm, dan seterusnya.

2. Mengubah satuan cm ke m

100 cm = 1 m

200 cm = 2 m

400 cm = 4 m

1200 cm = 12 m

B. Penjumlahan dan Pengurangan Satuan Panjang m dan cm

Dalam penjumlahan dan penguran harus menggunakan satuan yang sama. dan jika belum sama harus diubah terlebih dahulu agar menjadi sama.

Contoh :

1. 500 cm + 300 cm = ...cm

Jawab :

Karena satuannya sudah cm semua, maka tinggal menghitungnya!

500 + 300 = 800

Jadi jawabannya adalah 800 cm.

2. 9 m - 6 m = ...m

Jawab :

Satuannya sudah m semua, maka dapat dihitung langsung

9 - 6 = 3

Jadi jawabannya adalah 3 m

3. 600 cm + 2 m = ... cm

Jawab :

Karena satuannya tidak sama. maka 2 m harus diubah menjadi cm.

2 m = 200 cm, jadi

600 cm + 200 cm = 800 cm

4. 8 m - 500 cm = ...m

Jawab :

Karena satuannya tidak sama, maka 500 cm diubah menjadi m.

500 cm = 5 m

8 m - 5 m = 3 m

Latihan Soal

A. Kerjakan soal di bawah ini!

    A. 230 cm            B. 500 cm            C. 5 cm

2. 700 cm = ... m

3. 9 m - 600 cm = ... m

4. Rini memiliki pita sepanjang 6 m. Kemudian membeli lagi 300 cm. Berapa m panjang pita Rini seluruhnya ?

5. Joko memiliki bambu sepanjang 9 m. Bambu tersebut dipotong 300 cm oleh Joko. Berapa m panjang bambu Joko sekarang?

B. Kerjakan soal di bawah ini!

1. Andin membeli tongkat sepanjang 1 meter lebih 50 cm. Jika diubah kesatuan cm adalah ...

    A. 100 cm            B. 150 cm            C. 200 cm

2. 380 cm = ... m lebih ... cm.

3. 1300 cm = ... m.

4. Ibu membawa tali sepanjang 4 m untuk mengikat kayu. Joko memotong tali ibu sepanjang 200 cm.

Berapa m sisa panjang tali ibu?

5. Pak Yani membawa kabel listrik 1200 cm untuk memperbaiki kabel yang rusak. Pak Yani hanya mengambil 7 m kabel listrik. Tinggal berapa m kabel listrik Pak Yani yang tersisa?

 

A. Alat ukur panjang

            Alat-alat yang digunakan untuk mengukur panjang benda antara lain : Penggaris, Meteran, jangka sorong, mikrometer sekrup. Kita akan belajar menggunakan penggaris dan meteran. Penggaris digunakan untuk mengukur panjang benda yang kecil seperti Buku, mainan, dan lain-lain. Sedangkan benda ukurannya besar dapat diukur panjangnya dengan meteran.

            Satuan panjang pada penggaris biasanya adalah centi meter (cm) dan mili meter (mm). Sedangkan meteran menggunakan satuan panjang meter (m) dan centi meter (cm). Apakah kalian tahu berapa perbandingan antara m dan cm?

B. Konversi satuan panjang ( m ke cm )

1 meter = 100 cm

2 meter = 2 x 100 cm = 200 cm

3 meter = 300 cm

Jika dibalik maka,

100 cm = 1 m

200 cm = 2 m

300 cm = 3 m, dan seterusnya.

Nah, mudah sekali bukan?

Cara yang lebih mudah adalah jika mengubah meter ke cm hanya menambahkan angka nol sebanyak dua. Sedangkan mengubah cm ke meter hanya membuang angka nol sebanyak dua.

C. Ayo Berlatih (Latihan Soal)

1. Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti!

a. 400 cm = … m

b. 600 cm = … m

c. 800 cm = … m

d. 5 m = … cm

e. 7 m = … cm

f. 9 m = … cm

g. 3 m + 2 m = … cm

h. 4 m + 5 m = … cm

i. 600 cm + 200 cm = … m

j. 500 cm + 400 cm = … m

B. Isilah kolom di bawah ini! (Gunakan penggaris)

No	Nama Benda	Panjang (cm)
1	Tempat pensil	…
2	Pensil	…
3	Buku	…
4	Kunci motor	…
5	Vas bunga	…

 

Pembagian

Jika kemarin kita sudah belajar tentang perkalian. Maka hari ini kita akan belajar kebalikan dari sebuah perkalian yaitu pembagian. Jika perkalian adalah penjumlahan berulang, maka pembagian adalah pengurangan berulang sampai nol.

Syarat agar anak dapat mempelajari pembagian adalah anak harus bisa pengurangan. Jika belum bisa pengurangan, orang tua harus membimbing anaknya supaya lancar terlebih dahulu tentang pengurangan.

Pembagian

Pembagian adalah pengurangan berulang.

Simbol operasi pembagian adalah “ : “ atau /

Misal :

a) 8 : 4 = 8 – 4 – 4 = 0 , Banyak angka pengurangnya ada 2, maka 8 : 4 = 2

Kita coba sekali lagi,

b) 10 : 2 = 10 – 2 – 2 – 2 – 2 – 2 = 0 , banyak angka pengurangnya ada 5, maka 10 : 2 = 5

Sekarang kita jelaskan kepada anak, bagaimana cara menentukan banyak pengurangnya?

Kita hitung satu persatu sampai 0, misalkan:

10 : 2 = 5, darimana?

10 – 2 = 8 – 2 = 6 – 2 = 4 – 2 = 2 – 2 = 0, karena banyak angka pengurangnya ada 5, maka 10 : 2 = 5

Semoga orang tua dapat mengajarkannya dengan jelas. Dan berikan contoh yang lain.

 

Merubah bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang

Berdasarkan prinsip menghitung pada penjelasan di atas. Diharapkan anak dapat dengan mudah merubah bentuk pembagian menjadi pengurangan berulang.

Misal :

Tentukan bentuk pengurangan berulang dan hasil dari pembagian berikut ini!

a. 6 : 3

b. 12 : 4

c. 20 : 5

Jawab :

a. 6 – 3 – 3 = 0 , jadi 6 : 3 = 2

b. 12 – 4 – 4 – 4 = 0 , jadi 12 : 4 = 3

c. 20 – 5 – 5 – 5 – 5 = 0 , jadi 20 : 5 = 4

Semoga dengan contoh ini, orang tua dapat menjelaskan kepada anaknya dengan jelas.

 

Merubah bentuk pengurangan berulang menjadi bentuk pembagian

Berdasarkan contoh di atas, kita juga dapat merubah pengurangan berulang menjadi bentuk pembagian.

Misal :

Tentukan bentuk pembagian dari penjumlahan berulang berikut ini!

a. 15 – 5 – 5 – 5 = 0

b. 24 – 6 – 6 – 6 – 6 = 0

c. 21 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

Jawab :

a. 15 : 5 = 3

b. 24 : 6 = 4

c. 21 : 3 = 7

 

Tugas!

1. Tentukan Bentuk pengurangan berulang dari pembagian berikut!

a. 20 : 10

b. 18 : 6

c. 16 : 4

 

2. Tentukan Bentuk pembagian dari pengurangan berulang berikut!

a. 2 – 1 – 1 = 0

b. 6 – 2 – 2 – 2 = 0

c. 15 – 3 – 3 – 3 – 3 – 3 = 0

 

3. Tentukan hasil pembagian berikut!

a. 21 : 7 = …

b. 25 : 5 = …

c. 27 : 3 = …

Tema 7 Kebersamaan
Subtema 4 (Kebersamaan di Tempat Wisata)
Pembelajaran 5 dan 6

Pada akhir pembelajaran Tema 7 ini, diharapkan anak sudah mulai belajar tentang perkalian dan pembagian 1-10. Perkalian dan pembagian ini sangat bermanfaat di kelas berikutnya. Untuk itu akan kita mulai dengan memperkenalkan anak dengan perkalian dan pembagian dasar. Bagaimana cara orang tua mengajarkannya. Simak penjelasan berikut ini!

A. Perkalian

Perkalian adalah penjumlahan berulang.

Simbol operasi perkalian adalah “X” atau “.”

Contoh :

1. 1 x 0 artinya ada 0 sebanyak 1, maka hasilnya 0

2. 2 x 0 artinya ada 0 sebanyak 2, lalu dijumlahkan sehingga 2 x 0 = 0 + 0 = 0

Bilangan berapapun jika dikalikan 0 hasilnya adalah 0.

Dalam mengajarkan perkalian dasar, anak harus sudah bisa menjumlah atau menambah. Jika belum bisa maka orang tua harus mengajarkannya sampai mahir penjumlahan.

Merubah bentuk perkalian menjadi penjumlahan

Contoh : 3 x 5 artinya ada angka 5 sebanyak 3 lalu dijumlahkan sehingga menjadi 5 + 5 + 5 = 15

Apakah boleh dibalik? 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 15

Jawabannya: Tidak boleh

Tentukan bentuk penjumlahan dari perkalian berikut ini!

a. 2 x 4

b. 3 x 6

c. 4 x 5

Jawab :

a. 4 + 4 = 8

b. 6 + 6 + 6 = 18

c. 5 + 5 + 5 + 5 = 20

 

Merubah bentuk penjumlahan berulang menjadi perkalian

Contoh : 7 + 7 + 7 + 7 + 7 , artinya ada 7 sebanyak 5, sehingga bentuk perkaliannya 5 x 7 = 35

Apakah boleh dibalik ? 7 x 5 = 35

Jawabannya: Tidak boleh

Tentukan bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut:

a. 2 + 2 + 2

b. 4 + 4 + 4 + 4 + 4

c. 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1

Jawab :

a. 3 x 2 = 6

b. 5 x 4 = 20

c. 7 x 1 = 7

 

Apakah manfaat belajar perkalian?

Akan kita pelajari ketika kalian sudah menghafalkan perkalian 1-10

Tugas!

1. Tentukan bentuk penjumlahan dari perkalian berikut!

a. 2 x 7

b. 3 x 2

c. 7 x 3

2. Tentukan bentuk perkalian dari penjumlahan berulang berikut ini!

a. 9 + 9

b. 5 + 5 + 5 + 5 + 5

c. 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2

3. Isilah titik-titik pada soal berikut ini1

a. 4 x 8 = …. + …. + …. + …. = ….

b. 3 x 0 = …. + …. + …. = ….

c. 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = ….. x …. = ….

d. 2 + 2 + 2 + 2 = ….. x ….. = …..

Selamat belajar